The first place to visit before others when reached Madinah, maqam Rasullallah
Sebenarnya, semua itu sudah terletak disanubari kita. Cuma kita yang tidak tahu macam mana nak mencarinya didalam diri sendiri. Apa itu yang mesti kita cari?
Faith ataupun percaya ataupun keyakinan. Itulah yang mesti kita cari. Bila adanya keyakinan dan percaya pada diri sendiri, kita pasti akan melakukannya bersungguh-sungguh. Tiada apa yang mampu menghalang kita untuk mencapai impian kita. Kita akan mencari jalan waima banyak halangan yang tiba.
Aku dulu pernah hilang keyakinan terhadap Qada' dan Qadar. Bayangkan, rukun iman yang penting tiada dalam hati sanubari lagi. Ya, memang hidup terasa seperti bebas sangat. Bisa melakukan apa saja yang dimahu. Tidak mengikut lunas tuntutan agama. Sungguh ringan terasa falsafah hidup tanpa pegangan. Tapi, segalanya kosong. Rezeki tidak berkat. Hidup tidak sempurna. Ada saja masalah yang datang satu persatu. Setiap perbuatan yang dilakukan, pasti tiada pengakhiran yang indah. Agak lama juga aku mengambil masa untuk kembali ke pangkal jalan. Namun, Allah tidak melupakan kita. Dia tetap ada didalam hati dan sesaat saja kita tersentak dengan hidayahnya, kita pasti akan jatuh tersujud menangis. Masih teringat lagi saat aku sujud kembali setelah sekian lama meninggalkan solat, aku teresak-esak dalam sujudku tanpa sebab. Rasa kekesalan yang amat berat menyelubungi keseluruh tubuh badan. Rasa kesedihan mengenang tingkah laku selama ini yang sia-sia menebal hingga tidak mampu untuk lidah melafazkan ayat-ayat kemaafan. Hanya hati yang bisa berbicara memohon keampunan dari Illahi.
Tiada apa yang dapat menghalang hidayah Allah. Allahuakbar. ALLAH maha besar. Allah maha mendengar. Allah maha mengetahui. Percaya dan yakin terhadap Allah adalah kunci untuk kita bersujud kepadaNya setiap hari. Tidak kira apa saja pekerjaan yang sedang kita lakukan, sujud kepadaNya bila tiba waktu. Dia akan memberi kekuatan kepada kita untuk teruskan hidup ini hingga sampai waktu dan ketikanya, Dia tentukan kesudahan kita. Yakin yang kita sudah melakukan yang terbaik untuk diri kita. Jangan cuma merasa ibadat kita sudah cukup tapi yakin yang kita cuba mencukupi ibadah kita. Cari dan cari lagi apa kekurangan dan terus memperbaiki ibadah kita dan akan tiba satu masa, kita akan merasakan satu ketenangan dan kepuasan yang mutlak walaupun ianya bukan perancangan kita. Namun, kerana keyakinan dan percaya bahawasanya Allah maha perancang dan segalanya adalah ketentuan Allah, kita masih boleh tersenyum dengan apa saja yang dihadapan kita.
InsyaAllah.
Adios.